Sebuah pengalaman hidup yang berharga adalah selama saya menjalani suatu perjalanan panjang baik dari segi lingkungan sekitar, sekolah sampai kuliah, dan sampai mendapatkan pekerjaan.
Satu hal yang saya petik dari sebuah nasihat orang tua maupun atasan saya. "Walaupun melalui perjalanan yang panjang dan sulit, tetapi harus dilakukan dengan hati penuh ikhlas, niat dan tawakal. Karena dengan niat yang tulus semua usaha pekerjaan maupun masalah yg sulit akan terlewati dengan mudah. Jadi jangan selalu mengeluh dalam melakukan suatu hal."
Itu yang selalu saya tanamkan pada diri saya sendiri, untuk selalu berdoa dalam setiap langkah yang akan di kerjakan. Dulu pada saat saya masih kuliah, saya selalu mengeluh sama orang tua karena bosan dengan perkuliahan. Tetapi saya selalu di ingatkan sama orang tua, bahwa mencari pendidikan itu sangat penting untuk masa depan yang lebih baik. Karena orang tau tidak ingin anaknya sekolah cuma sampai tingkat SMA seperti orang tuanya. Oleh karena itu, saya selalu di ingatkan agar sekolah yang benar jangan malas-malasan.
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menyelesaikan sekolah saya dengan hasil yang baik dan memuaskan. Sehingga saya tidak membuat malu orangtua dan dapat membanggakan kedua orang tua. Saya pun merasa bahagia melihat senyum kedua orang tua saya. Karena itu salah satu hal yang mungkin bisa saya berikan buat mereka. Walaupun hanya seperti itu, tetapi saya sangat bahagia bisa melihat mereka tersenyum dengan lebar.
Suatu kewajiban seorang anak setelah menyelesaikan sekolahnya adalah bekerja. Saya lulus kuliah tahun 2009, di sebuah universitas swasta. Saya berusaha mencari suatu pekerjaan yang bagus agar bisa mendapatkan pengalaman dan penghasilan yang lebih baik. Selama kurang lebih 3 bulan, saya terus mencari suatu pekerjaan. Alhamdulillah,, di akhir bulan Januari saya mendapatkan pekerjaan di kampus waktu saya kuliah dulu. Saya di sana bekerja sebagai seorang asisten lab untuk pembuatan modul praktikum mahasiswa. Banyak pengalaman yang saya dapatkan di sana, dari belajar berbagai jenis program dan mendapat teman kerja yang banyak dan mengasyikan.
Awalnya saya merasa gak betah bekerja disana. Karena ada keraguan pada diri saya untuk bekerja disana. Karena pada saat saya diterima bekerja di kampus, saya mendapatkan panggilan tes interview di sebuah perusahaan yang cukup besar. Tetapi saya bimbang kira-kira harus mengikuti tes interview di perusahaan tersebut atau ambil bekerja di kampus. Karena posisinya saya sudah di terima di kampus dan tinggal masuk saja, sedangkan yang di perusahaan tersebut saya masih harus melakukan beberapa tes lagi. Saya berkonsultasi dengan kedua orang tua kira-kira keputusan apa yang saya harus ambil. Setelah berkonsultasi, saya disuruh ambil bekerja di kampus anggap untuk mendapatkan pengalaman awal bekerja, karena sudah pasti diterima tinggal masuk sedangkan yang di perusahaan itu saya belum tentu diterima. Kemudian saya mencoba mengikuti keputusan orang tua, karena saya belum mempunyai pengalaman bekerja. Jadi belum tau harus membuat keputusan bagaimana.
Saya mencoba menjalani pekerjaan tersebut dengan hati setengah-setengah, dan tidak ikhlas. Setelah selang beberapa bulan saya jalanin, merasa senang dan nyaman dari sisi orang-orang disekitar tempat saya bekerja. Kurang lebih 2 tahun saya bekerja di kampus, banyak pengalaman yang saya dapatkan di sana, dari jenis pekerjaannya dan orang-orang sekitarnya. Cuma belakangan nie saya merasa ingin mencari dunia kerja yang sebenarnya, karena menurut saya dunia kampus dengan dunia kerja itu sungguh berbeda. Banyak yang saya dengar dari teman-teman yang telah bekerja diluar sana memberitahukan kepada saya untuk mencoba bekerja diluar agar bisa mendapatkan pengalaman kerja yang berbeda dan pengetahuan yang berbeda pula.
Dari situ, saya mulai mencari-cari lowongan pekerjaan di perusahaan manapun baik dari internet maupun koran. Semua pekerjaan saya coba masukkan lamaran, ternyata susah juga yah mencari pekerjaan yang lebih baik dan bagus di dunia sekarang nie. Sudah banyak lowongan yang saya apply tapi selalu gagal dan tidak pernah lolos. Tapi saya tidak pernah berfikir untuk menyerah mencari pekerjaan yang lebih baik lagi. Saya selalu berusaha mencari lowongan pekerjaan.
Alhamdulillah, di tahun yang penuh berkah selama bulan puasa. Setelah lebaran, saya berhasil lolos masuk kerja di sebuah perusahaan asuransi jiwa yang nama perusahaan itu sudah terkenal diseluruh dunia. Saya mendapatkan kesempatab bekerja disana juga melalui proses yang sangat panjang dan ribet. Dari proses lamarannya sampai proses di terima di perusahaan tersebut. Tapi dengan niat dan tekad yang gigih, akhirnya saya bisa bekerja di perusahaan asuransi tersebut pada pertengahan bulan September.
Saya merasa deg-degan dan takut seperti apa ya bekerja di kantoran. Apakah seperti yang saya bayangkan selama ini. Ternyata benar-benar sangat berbeda dari yang saya bayangkan, orang-orang disana sangat welcome dan baik. Mereka memperlakukan anak baru dengan sangat baik. Walaupun ada yang merasa tidak suka, tapi mereka tidak memandang remeh dan rendah orang. Melainkan sangat terbuka dan saling berbagi.
Jujur saya bukan ahli di bidang asuransi, karena saya lulusan sistem informasi tidak terlalu mengetahui bidang asuransi. Tapi disana saya bisa belajar banyak tentang ilmu asuransi dan kebetulan saya diajarkan oleh orang yang ahli dalam bidang tersebut.
Alhamdulillah, saya bisa mendapatkan ilmu yang berbeda diluar sana, walaupun ilmu saya jadi tidak terpakai. Tapi semua butuh proses untuk mnjalani semuanya.. Saya harus yakin saya bisa melakukannya dengan baik. Karena atasan saya berkata "Jgn pernah mengatakan tidak tau jenis pekerjaan yang kamu lakukan, itu sama saja kamu tidak mencintai pekerjaan yang sedang kamu jalankan. Nikmatin pekerjaan itu dan ambil ilmunya bukan mengeluh dengan pekerjaan yang hanya seperti itu dan tidak ada artinya" dari perkataan tersebut saya tersadar, ternyata kita harus mencintai pekerjaan kita terlebih dahulu dan membuat pekerjaan itu terlihat mudah dan jangan di buat susah atau sulit.
Saya bersyukur bisa mendapatkan banyak wejangan-wejangan atau nasihat-nasihat yang saya dapatkan selama hidup saya, baik dari orang tua, atasan saya bahkan dari orang-orang sekitar saya. Jadi jangna pernah merasa menyesal dengan hidup yang kamu jalankan. Tapi bersyukurlah, karena kamu bisa mendapatkan berbagai macam pengalaman dalam hidup kamu. Karena dengan pengalaman hidup yang kamu alami akan membuat kamu lebih dewasa dalam menatap masa depan yang lebih baik.
Satu hal yang saya petik dari sebuah nasihat orang tua maupun atasan saya. "Walaupun melalui perjalanan yang panjang dan sulit, tetapi harus dilakukan dengan hati penuh ikhlas, niat dan tawakal. Karena dengan niat yang tulus semua usaha pekerjaan maupun masalah yg sulit akan terlewati dengan mudah. Jadi jangan selalu mengeluh dalam melakukan suatu hal."
Itu yang selalu saya tanamkan pada diri saya sendiri, untuk selalu berdoa dalam setiap langkah yang akan di kerjakan. Dulu pada saat saya masih kuliah, saya selalu mengeluh sama orang tua karena bosan dengan perkuliahan. Tetapi saya selalu di ingatkan sama orang tua, bahwa mencari pendidikan itu sangat penting untuk masa depan yang lebih baik. Karena orang tau tidak ingin anaknya sekolah cuma sampai tingkat SMA seperti orang tuanya. Oleh karena itu, saya selalu di ingatkan agar sekolah yang benar jangan malas-malasan.
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menyelesaikan sekolah saya dengan hasil yang baik dan memuaskan. Sehingga saya tidak membuat malu orangtua dan dapat membanggakan kedua orang tua. Saya pun merasa bahagia melihat senyum kedua orang tua saya. Karena itu salah satu hal yang mungkin bisa saya berikan buat mereka. Walaupun hanya seperti itu, tetapi saya sangat bahagia bisa melihat mereka tersenyum dengan lebar.
Suatu kewajiban seorang anak setelah menyelesaikan sekolahnya adalah bekerja. Saya lulus kuliah tahun 2009, di sebuah universitas swasta. Saya berusaha mencari suatu pekerjaan yang bagus agar bisa mendapatkan pengalaman dan penghasilan yang lebih baik. Selama kurang lebih 3 bulan, saya terus mencari suatu pekerjaan. Alhamdulillah,, di akhir bulan Januari saya mendapatkan pekerjaan di kampus waktu saya kuliah dulu. Saya di sana bekerja sebagai seorang asisten lab untuk pembuatan modul praktikum mahasiswa. Banyak pengalaman yang saya dapatkan di sana, dari belajar berbagai jenis program dan mendapat teman kerja yang banyak dan mengasyikan.
Awalnya saya merasa gak betah bekerja disana. Karena ada keraguan pada diri saya untuk bekerja disana. Karena pada saat saya diterima bekerja di kampus, saya mendapatkan panggilan tes interview di sebuah perusahaan yang cukup besar. Tetapi saya bimbang kira-kira harus mengikuti tes interview di perusahaan tersebut atau ambil bekerja di kampus. Karena posisinya saya sudah di terima di kampus dan tinggal masuk saja, sedangkan yang di perusahaan tersebut saya masih harus melakukan beberapa tes lagi. Saya berkonsultasi dengan kedua orang tua kira-kira keputusan apa yang saya harus ambil. Setelah berkonsultasi, saya disuruh ambil bekerja di kampus anggap untuk mendapatkan pengalaman awal bekerja, karena sudah pasti diterima tinggal masuk sedangkan yang di perusahaan itu saya belum tentu diterima. Kemudian saya mencoba mengikuti keputusan orang tua, karena saya belum mempunyai pengalaman bekerja. Jadi belum tau harus membuat keputusan bagaimana.
Saya mencoba menjalani pekerjaan tersebut dengan hati setengah-setengah, dan tidak ikhlas. Setelah selang beberapa bulan saya jalanin, merasa senang dan nyaman dari sisi orang-orang disekitar tempat saya bekerja. Kurang lebih 2 tahun saya bekerja di kampus, banyak pengalaman yang saya dapatkan di sana, dari jenis pekerjaannya dan orang-orang sekitarnya. Cuma belakangan nie saya merasa ingin mencari dunia kerja yang sebenarnya, karena menurut saya dunia kampus dengan dunia kerja itu sungguh berbeda. Banyak yang saya dengar dari teman-teman yang telah bekerja diluar sana memberitahukan kepada saya untuk mencoba bekerja diluar agar bisa mendapatkan pengalaman kerja yang berbeda dan pengetahuan yang berbeda pula.
Dari situ, saya mulai mencari-cari lowongan pekerjaan di perusahaan manapun baik dari internet maupun koran. Semua pekerjaan saya coba masukkan lamaran, ternyata susah juga yah mencari pekerjaan yang lebih baik dan bagus di dunia sekarang nie. Sudah banyak lowongan yang saya apply tapi selalu gagal dan tidak pernah lolos. Tapi saya tidak pernah berfikir untuk menyerah mencari pekerjaan yang lebih baik lagi. Saya selalu berusaha mencari lowongan pekerjaan.
Alhamdulillah, di tahun yang penuh berkah selama bulan puasa. Setelah lebaran, saya berhasil lolos masuk kerja di sebuah perusahaan asuransi jiwa yang nama perusahaan itu sudah terkenal diseluruh dunia. Saya mendapatkan kesempatab bekerja disana juga melalui proses yang sangat panjang dan ribet. Dari proses lamarannya sampai proses di terima di perusahaan tersebut. Tapi dengan niat dan tekad yang gigih, akhirnya saya bisa bekerja di perusahaan asuransi tersebut pada pertengahan bulan September.
Saya merasa deg-degan dan takut seperti apa ya bekerja di kantoran. Apakah seperti yang saya bayangkan selama ini. Ternyata benar-benar sangat berbeda dari yang saya bayangkan, orang-orang disana sangat welcome dan baik. Mereka memperlakukan anak baru dengan sangat baik. Walaupun ada yang merasa tidak suka, tapi mereka tidak memandang remeh dan rendah orang. Melainkan sangat terbuka dan saling berbagi.
Jujur saya bukan ahli di bidang asuransi, karena saya lulusan sistem informasi tidak terlalu mengetahui bidang asuransi. Tapi disana saya bisa belajar banyak tentang ilmu asuransi dan kebetulan saya diajarkan oleh orang yang ahli dalam bidang tersebut.
Alhamdulillah, saya bisa mendapatkan ilmu yang berbeda diluar sana, walaupun ilmu saya jadi tidak terpakai. Tapi semua butuh proses untuk mnjalani semuanya.. Saya harus yakin saya bisa melakukannya dengan baik. Karena atasan saya berkata "Jgn pernah mengatakan tidak tau jenis pekerjaan yang kamu lakukan, itu sama saja kamu tidak mencintai pekerjaan yang sedang kamu jalankan. Nikmatin pekerjaan itu dan ambil ilmunya bukan mengeluh dengan pekerjaan yang hanya seperti itu dan tidak ada artinya" dari perkataan tersebut saya tersadar, ternyata kita harus mencintai pekerjaan kita terlebih dahulu dan membuat pekerjaan itu terlihat mudah dan jangan di buat susah atau sulit.
Saya bersyukur bisa mendapatkan banyak wejangan-wejangan atau nasihat-nasihat yang saya dapatkan selama hidup saya, baik dari orang tua, atasan saya bahkan dari orang-orang sekitar saya. Jadi jangna pernah merasa menyesal dengan hidup yang kamu jalankan. Tapi bersyukurlah, karena kamu bisa mendapatkan berbagai macam pengalaman dalam hidup kamu. Karena dengan pengalaman hidup yang kamu alami akan membuat kamu lebih dewasa dalam menatap masa depan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment